Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia. dalam tugas soft skill ke 4 ini kan membahas tentang WWW, jenis-jenis protokol : HTTP, HTTPS, WAP, TCP/IP, User Data Protocol (UDP), MAILTO, DNS dan SUBDOMAIN. untuk mengetahui tentang penjelasan tersebut bisa di baca di sini
It's My Life...!!!!
Minggu, 28 Juni 2015
Sabtu, 23 Mei 2015
TUGAS 3 SOFT SKILL, SECURITY SYSTEM COMPUTER
Keamanan komputer atau dalam Bahasa Inggris computer security atau
dikenal juga dengan sebutan cyber security atau IT security adalah keamanan infromasi yang
diaplikasikan kepada komputer dan jaringannya. Computer security atau keamanan komputer bertujuan
membantu user agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha
penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. Untuk lebih jelasnya bisa di baca disini
Senin, 20 April 2015
TUGAS 2 SOFT SKILL, OSI Layer
OSI Layer adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Komponen Penyusun OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
1. Application Layer
2. Presentation Layer
3. Session Layer
4. Transport Layer
5. Network Layer
6. DataLink Layer
7. Physical Layer
Untuk lebih jelasnya dari pengertian setiap layer serta contoh-contohnya bisa baca disini
Minggu, 15 Maret 2015
TUGAS 1 SOFT SKILL, PERANGKAT PEMBUATAN APLIKASI MULTIMEDIA
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan
dan menggabungkan teks, suara, gambar,animasi, audio dan video dengan alat
bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain dari dunia
informatika, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game, dan juga untuk membuat
website. Beberapa perangkat keras pendukung pembuatan
multimedia antara lain Video Board, Sound Car, CD Room
Drive, Scanner. dan untuk perangkat keras pendukung pembuatan
multimedia antara lain ,Video
Streaming, Voip, Video Voip, Encoder, EMPG 2, EMPG 4. untuk lebih jelasnya daari penjelasan bebrapa perangkat pembuatan aplikasi multimedia bisa membaca dan download disini
Senin, 08 Desember 2014
TUGAS ETIKA PROFESI (Soft Skill) STANDAR MANAJEMEN MUTU
STANDAR MANAJEMEN MUTU
Standar manajemen
adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam
bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen
akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung
standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah
Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional Organization
for Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internasional
yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap negara
ISO didirikan pada 23
februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia,
ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya
satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi
spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak
sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada
pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.
Proses sertifikasi
untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah
diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan kinerja dan
produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil kerja dan
pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini adalah gambaran dan
karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang menunjukan
kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang di tentukan.
Dari
uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin untuk
mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen mutu
sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu
perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga
tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja mahasiswa di
dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang setarap
kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output yang
sangat berkualitas.
ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan
standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional
di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh
International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC
inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC
176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa
standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan
untuk organisasi.[1] Revisi
terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]
2.
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa
sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
3.
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
4.
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk
mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar
apabila dibutuhkan;
5.
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem
kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau
organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai
perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap
salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang
dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas
dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan
standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah
diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi
dan universitas.
Kumpulan Standar ISO
9000
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
1.
ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and
Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari
Sistem Manajemen Mutu (SMM).
2.
ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements:
ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun,
memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk
jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh
sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai
hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan
tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan
sertifikasi oleh pihak ketiga.
3.
ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for
Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang
terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan
untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah
ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya
memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam
kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor
"ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000
masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO
10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di
kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap
sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian
dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan
penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang
lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan". Sebagai
catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001.
Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000
Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001. ..
SYSTEM
MANAJEMEN PRODUKSI TQM
Total Quality MANAGEMENT (TQM)
mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai
dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk
mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua
aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu
dikatakan berkualitas, yaitu
1. Kualitas
meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2. Kualitas
mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3. Kualitas
merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4. Kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Manfaat
Program TQM
TQM sangat bermanfaat
baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
a.
Sedikit atau bahkan tidak memiliki
masalah dengan produk atau pelayanan.
b.
Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik
atau pelanggan lebih diperhatikan.
c.
Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat
TQM bagi institusi adalah:
1.
Terdapat perubahan kualitas produk dan
pelayanan
2.
Staf lebih termotivasi
3.
Produktifitas meningkat
4.
Biaya turun
5.
Produk cacat berkurang
6.
Permasalahan dapat diselesaikan dengan
cepat.
Manfaat
TQM bagi staf Organisasi adalah:
1.
Pemberdayaan
2.
Lebih terlatih dan berkemampuan
3.
Lebih dihargai dan diakui
Manfaat
lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa
yang akan datang adalah:
1.
Membuat institusi sebagai pemimpin
(leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
2.
Membantu terciptanya tim work
3.
Membuat institusi lebih sensitif
terhadap kebutuhan pelanggan
4.
Membuat institusi siap dan lebih mudah
beradaptasi terhadap perubahan
5.
Hubungan antara staf departemen yang
berbeda lebih mudah
Tujuh konsep program TQM yang efektif
yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja,
benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM
STANDAR
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengertian (Definisi)
Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk
pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety
Management Systems.
Pengertian (Definisi)
Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5
Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah
bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan
kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian
(Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut
standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi
(perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber
(standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007,
ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
STANDAR
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Standar Manajemen
adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus dipenuhi dalam
mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang. Standar-standar manajemen
terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan lain-lain.
ISO 14000
|
standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi
konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut.
Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan
proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh
kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban
tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
|
ISO
9000
|
kumpulan
standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC
176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000
pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang
bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa
standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk
organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994
dan tahun 2000.
|
OHSAS 18000
|
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja Internasional untuk membantu organisasi
mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.
|
ISO
14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya
sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program
sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan
sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan
dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan
merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
Referensi :
Kamis, 06 November 2014
ETIKA PROFESI (Profesionalisme)
Profesionalisme
(profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan,
kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya
terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.[1] Profesionalisme
berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
(KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti
dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).[2]
1.
Ciri-Ciri Profesionalisme
Seseorang yang
memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan
kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri
sebagai berikut[3]:
a. Keinginan untuk selalu
menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi
akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah
ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang
memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu
perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai
rujukan.
b. Meningkatkan dan
memelihara imej profesion
Profesionalisme
yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional.
Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara
percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan
dengan individu lainnya.
c. Keinginan untuk
sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan
dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
d. Mengejar kualiti dan
cita-cita dalam profesion
Profesionalisme
ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya
diri akan profesionnya.
e. Punya ketrampilan yang
tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
f. Punya ilmu dan
pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam
membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik
atas dasar kepekaan.
g. Punya sikap berorientasi
ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang
terbentang di hadapannya.
h. Punya sikap mandiri
berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan
menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi
diri dan perkembangan pribadinya.
2.
Pengertian Kode Etik Profesionalisme
Kode etik adalah
sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional.
a. Fungsi
Kode Etik Profesi
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk
membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat
merusak etika profesi.
b. Tujuan
diterapkannya Kode Etik Profesi :
1.
Menjunjung tinggi martabat profesi
2.
Melindungi pihak yang menjadi layanan
profesi dari perbuatan mal-praktik.
3.
Meningkatkan kualitas profesi.
4.
Menjaga status profesi.
5.
Menegakkan ikatan antara tenaga
professional dengan profesi yang disandangnya.
·
c.
Sifat Kode Etik Profesional
Sifat dan orientasi
kode etik hendaknya:
1. Singkat;
2. Sederhana;
3. Jelas dan Konsisten;
4. Masuk Akal;
5. Dapat Diterima;
6. Praktis dan Dapat
Dilaksanakan;
7. Komprehensif dan
Lengkap, dan
8. Positif dalam
Formulasinya.
d.
Orientasi Kode Etik hendaknya ditujukan kepada:
1. Rekan,
2. Profesi,
3. Badan,
4. Nasabah/Pemakai,
5. Negara, dan
6. Masyarakat.
3.
KodeEtik Insinyur Indonesia
Kode Etik Insinyur itu
adalah norma dan asas yang diterima oleh para insinyur sebagai landasan ukuran
tingkah laku. Kode etik ini tidak hanya melindungi masyarakat, tetapi juga
membangun dan memelihara integritas dan reputasi dari profesi kita yaitu
profesi sebagai insinyur. Nah adapun Kode Etik Insinyur dari PII (Persatuan
Insinyur Indonesia) yaitu:
KODE ETIK INSINYUR
INDONESIA “CATUR KARSA SAPTA DHARMA INSINYUR INDONESIA” PERTAMA,
PRINSIP-PRINSIP DASAR
1. Mengutamakan
keluhuran budi.
2. Menggunakan
pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja
secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan
kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
KEDUA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP
1. Insinyur Indonesia senantiasa
mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai
dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan
pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa
menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun
reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6.
Insinyur Indonesia senantiasa memegang
teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7.
Insinyur Indonesia senantiasa
mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Kode yaitu tanda-tanda atau
simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk
maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau
suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan
yang sistematis. Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat
maupun di tempat kerja.
MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN) Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi
sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur
tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah SUMPAH HIPOKRATES yang dipandang
sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.
Kode etik bisa dilihat
sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat penerapan pemikiran
etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada,
pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis,
tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat
berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik
itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop
begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain; karena
tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan
profesi itu sendiri. Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan
barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik
itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. Supaya dapat
berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil SELF REGULATION
(pengaturan diri) dari profesi. Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan
menetapkan hitam atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang
dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya
kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi
itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan
untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat
lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa
pelaksanaannya di awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung
sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik.
4.
SANKSI
PELANGGARAN KODE ETIK
a. Sanksi moral
b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
Kode Etik Profesi
merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan dari
norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika
profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma
ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah
tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem
norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang
apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan
apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)